Nah, sekarang yang kita bahas, apa itu new media? New
media merupakan istilah yang luas dalam studi media yang muncul di bagian akhir
dari abad ke-20. Yang membedakan new media dengan traditional media adalah
digitalisasi konten ke bit. Contohnya, new media mengulurkan kemungkinan
on-demand akses ke konten kapan saja, dimana saja, pada setiap perangkat
digital, serta umpan balik dari pengguna yang interaktif, partisipasi kreatif
dan pembentukan komunitas di sekitar konten media.
Teknologi internet dan new media, memberikan potensi untuk demokratis
postmodern ruang publik, dimana warga Negara dapat berpartisipasi dalam debat
baik informasi, non-hirarkis berkaitan dengan struktur sosial mereka. New media
sebagai teknologi komputer digunakan sebagai platform distribusi, merupakan
objek budaya yang menggunakan teknologi computer digital untuk distribusi dan
pameran. Misalnya, internet, situs web, multimedia computer, blu-ray
disk, dan lain-lain.
Manfaat New
Media
Manfaat media yang begitu kompleks nan luas yaitu memudahkan
seseorang untuk mendapatkan sesuatu dan bukan hanya informasi tetapi yang kita
cari tanpa perlu repot lagi. Media juga mengantarkan taraf hidup manusia mejadi
lebih mudah. Media juga tak bisa lepas dari peran teknologi yang maju saat ini,
tanpa teknologi media takkan berarti apa-apa.
Komponen new
media :
- Internet
& Web
- Personal
Komputer (PC) / Notebook
- DVDs
(Digital Versatile Disc or Digital Video Disc)
- VCDs
(Compact Discs)
- Portable
Media Player.
- Mobile
Phone.
- Video
Game/ Game Computer.
- Virtual
Reality.
Aplikasi New Media
Google+ atau Google Plus adalah jejaring sosial yang dioperasikan oleh Google inc. Google+ diluncurkan pada 28 Juni2011 dengan sistem undangan untuk diuji coba.Di
hari tersebut, pengguna Google+ diijinkan untuk mengundang teman
diatas 18 tahun, untuk membuat akun. Namun, ini segera dihentikan sehari
kemudian setelah pembuatan akun semakin membeludak.
Facebook (atau facebook)
adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan
pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc.Pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif.Pengguna
dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman
dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka
memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup
pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat
kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya. Nama
layanan ini berasal dari nama buku yang
diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh
administrasi universitas di AS dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal
satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13
tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.
MACAM-MACAM
TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang
dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
(a) Tanggung
jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran
setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia
pribadi.
(b) Tanggung
jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri
dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga.
(c) Tanggung
jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya
manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.
(d) Tanggung
jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu
adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
terikat oleh norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.
(e) Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang
terhadap Tuhan.
PENGABDIAN DAN
PENGORBANAN
Wujud tanggung
jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik
untuk kepentingan manusia itu sendiri.
(a). Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau
satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas.
(b).
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang
berarti persembahan, sehinggaa pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.
Bab II
Manusia Dan Kegelisahan
A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tenang hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari – hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah
kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tercapai.
B. Sebab – Sebab Orang Gelisah
Apabila kita kaji, sebab – sebab
orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak –
haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun
dari dalam.
C. Usaha – Usaha Mengatasi
Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama –
tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat
kita atasi.
Untuk mengatasi kegelisahan yang
paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita
sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha
Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.
D. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata
terasing, dan kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan
berarti hal – hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil
atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah
bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam
keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
E. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena
kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya.
Kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong,
angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
F. Ketidak Pastian
Ketidak pastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa
arah yang jelas, tanpa asal – usul yang jelas. Itu semua dapat disebabkan
karena pola pikir yang kurang bisa terfokus (konsentrasi).
Sebagai permisalan ketidak pastian
adalah tentang kelulusan yang terkadang dapat menyebabkan kegelisahan. Lulus
dan tidak lulus bisa jadi faktor yang menentukan status atau karir seseorang
dalam hidupnya. Ketidak pastian dalam memprioritaskan kelulusan suatu jenjang
pendidikan dapat merugikan ataupun membuat karir terancam.
G. Sebab – Sebab Terjadi Ketidak
Pastian
Orang yang tidak bisa berpikir
secara teratur, kurang bisa mengambil kesimpulan. Bila ini terjadi, dalam
berpikir manusia selalu menerima rangsang – rangsang lain, sehingga kadang
membuat jalan pikiran semakin menjadi kacau oleh hal tersebut. Penyebab bisa
berupa tanda – tanda obsesi, phobia, delusi, kehilangan pengertian dan lain
sebagainya.
Beberapa sebab orang tidak dapat
berpikir dengan pasti ialah :
Obsesi, merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya
pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus. Biasanya tentang hal –
hal yang kurang menyenangkan.
Phobia, ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak
normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya.
Kompulasi, ialah adanya keragu – raguan tentang apa yang
telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari melakukan
perbuatan yang serupa berkali – kali.
Histeria, ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh
tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan
syaraf, tidak mampu menguasai diri atau sugesti dari sikap orang lain.
Delusi, menunjukkan pikiran yang mengalami kekacauan,
yang disebakan oleh suatu keyakinan palsu, diluar akal sehat, tidak ada
dasar kenyataan dan tidak sesuai dengang pengalaman.
Halusinasi, ialah khayalan yang terjadi tanpa
rangsangan panca indera maupun dengan sugesti, seperti obat bius atau
minuman yang memabukkan.
Keadaan Emosi, dalam keadaan
tertentu seseorang sangat berpangaruh oleh emosinya. Sikap ini dapat berupa
kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka
mengeluh, tidak mau berbicara, termenung, menyendiri.
Bab III
Manusia dan Harapan
I.
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap
yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum
terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai
dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan agar harapan dapat
tercapai diperlukan kepercayaan kepada diri sendiri, kepercayaan kepada orang
lain dan tentunya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh: Darto seorang mahasiswa Universitas Gunadarma fakultas
psikologi, ia belajar dengan rajin dengan harapan agar sewaktu ujian
semester ia memperoleh nilai A.
Menurut kodratnya dalam diri manusia
terdapat dua dorongan, yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.
Menurut Abraham Maslow kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi 5, yaitu;
1. Harapan untuk
memperoleh kelangsungan hidup
2. Harapan untuk
memperoleh keamanan
3. Hak untuk mencintai
dan dicintai
4. Harapan diterima
lingkungan
5. Harapan memperoleh
perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat
maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain.
II.
HARAPAN SEBAGAI FENOMENA NASIONAL
Artinya harapan adalah sesuatu yang
wajar berkembang dalam diri manusia dimanapun berada. Mengutip pandangan dan
teori A.F.C. Wallace dalam bukunya culture and personality, menegaskan
bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang
merupakan sasaran dari kehendak, harapan, keinginan, serta emosi seseorang.
Kebutuhan individu dapat dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
a)Kebutuhan Organik Individu :
1. Kebutuhan individu bernilai
positif.
2. Kebutuhan individu bernilai
negatif.
b) Kebutuhan psikologi individu :
1. Kebutuhan psikologi indifidu
bersifat positif.
III.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata
percaya,artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu hal yang benar. Kepercayaan
adalah suatu hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Menurut pandangan bidang logika
kebenaran memiliki pengertian yang tidak jauh berbeda yaitu menyesuaikan
kesamaan pemahaman antara keputusan dengan objek yang diketahui benar-benar
terbukti (kebenaran logis). Kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan
kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada kesamaan
pemahaman antara keputusan dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua
kemungkinan, yaitu:
Orang yang mengutarakan putusan keliru.
Orang yang mengutarakan putusan sengaja mengutarakan
tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
Dasar kepercayaan ialah kebenaran
dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan terdiri atas:
Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi
manusia. hakekatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada
perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang
tua atau siapa saja.
Kepercayaan pada pemerintah, Menurut buku etika, Filsafat Tingkah karya Prof. I.R.
poedjawiyatnya. Negara itu berasal dari Tuhan. Setidaknya kedaulatan
tertinggi ada pada Tuhan. Namaun pada pandsangan demokratis mengatakan
bahawa kedaulatan adalah milik rakyat. Dan penjelmaan rakyat adalah negar
melelui pemerintahan khusus.
Kepercayaan kepada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan
manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah
mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran
mutlak
IV.
MANUSIA DAN HARAPAN
Harapan itu bersifat manusiawi dan
berhak dimiliki semua orang. Manusia tidak bisa terlepas dari harapan. Harapan
adalah bagian hidup dari manusia. Manusia yang tidak memiliki harapan sama saja
seperti orang yang mati. Harapan adalah awal menuju tujuan hidup manusia yang
bermacam-macam.
Jika manusia mengingat bahwa
kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah
selayaknya “harapan” manusia untuk hidup berikutnya ditempat tersebut juga akan
mendapatkan kebahagiaan. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara
dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa “hari esok lebih baik dari pada
hari ini dan menjadikan masa lalu sebagai cermin untuk meraih masa depan yang
lebih baik”, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi
kenyataan.
V. HARAPAN TERAKHIR
Menurut Aristoteles, kehidupan ini
berasal dari generatio spontanea, artinya kehidupan itu terjadi dengan
sendirinya. Aristoteles pada zamannya belum sampai pada pemikiran bahwa segala
sesuatu yang ada di bumi dan jagad raya ini berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Manusia memiliki kebutuhan jasmani,
diperoleh dengan mencukupi kebutuhan hidup yang bersifat kebendaan, sedangkan
kebutuhan rohaninya dicukupi dengan hal-hal yang sifatnya rohani, khususnya
keagamaan. Ada manusia yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan
kehidupan duniawi sehingga manusia tersebut hanyalah memuaskan diri pada semua
kenikmatan jasmaninya. Ada pula manusia yang pandangan hidupnya justru
sebaliknya. Agama Islam mengajarkan manusia tidak hanya mengejar kebutuhan yang
bersifat duniawi saja, tetapi juga bersifat ukhrowi (kehidupan akhirat).
Semakin tinggi kesadaran kehidupan
beragama seseorang, maka semakin yakinlah mereka, bahwa semua manusia akhirnya
akan meninggal dan kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dunia yang serba
gemerlap akan ditinggalkan dan akan hidup di dalam akhirat yang abadi.
Bagi orang atheis dengan pandangan
matrealistis, mereka tidak percaya akan adanya Tuhan. Bagi mereka mati bukan
karena rohnya kembali kepada Tuhan, tetapi karena jantungnya berhenti
berdenyut. Sebaliknya, bagi yang percaya pada Tuhan, meyakini bahwa seseorang
yang meniggal akan kembali kepada asalnya, yaitu Tuhan.
Dengan pengetahuan dan pengertian
agama tentang kehidupan abadi setelah orang meninggal, manusia menjalankan
ibadahnya. Ia menjalankan perintah Tuhan melalui agama, dan menjauhi
larangan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk kecil
yang tidak akan berdaya terhadap kekuasaan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya
sementara dikalahkan demi kehidupan abadi di akhirat karena tahu bagaimana
beratnya siksaan di neraka dan bagaimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga
yang abadi inilah yang merupakan harapan terkhir manusia.